Kuliah di Luar Negeri, Siapa Berani?
Kuliah...Luar Negeri....Gratis...
Biasanya (atau semuanya ya?) tiga hal itu adalah hal yang diinginkan oleh calon calon mahasiswa dari sabang sampai merauke. Dan tentunya mereka harus lulus SMA dulu biar dapat bangku kuliah. Dan adalah hal yang wajar jika perebutan bangku kuliah bisa seketat dan seheboh perebutan bangku anggota DPR dari tahun ke tahun. Kuliah dalam pengertian banyak orang adalah suatu kebanggaan bagi keluarga dan si mahasiswa itu sendiri. Tapi kebanggaan itu cuma berlangsung 3 hari pasca lulus tes masuk universitas, sisanya mereka harus kuliah dan belajar lagi untuk lulus dan diwisuda
Entah kenapa kuliah di luar negeri itu sangat dimimpikan oleh calon mahasiswa termasuk aku sendiri. Alasannya karena bisa jalan-jalan, bisa ketemu kawan baru( yang ini ga wajar, kamu kan bakal kenal sama kawan baru juga di kampus nanti), dan bisa pamer-pamer foto di fb, twitter, BB, atau apalah namanya
Tapi saudara-saudara (sok heroik ngomongnya), ke luar negeri ga segampang kamu keluar dari rumah cuma untuk beli jajan di warung depan rumah kamu terus balik lagi. Butuh kesabaran dan ketangguhan jiwa men! Apalagi kalau kamu orangnya ga biasa ditnggal mama papa kamu, dan sekarang kamu yang ninggalin mereka gimana coba? Dan kuliah itu bukannya secepat pesantren kilat yang cuma seminggu (tapi kalau ada kampus yang cuma seminggu terus diwisuda enak juga sih :P) Tapi minimal 4 tahun dan maksimal 7 tahun( kalau kuliahnya ga selesai-selesai,kamu cuma dikasi waktu segitu buat namatin kuliah kamu).
Tapi kuliah ke luar negeri itu ga semurah kuliah di Indonesia. kalau di Indonesia kamu masih bisa beli bensin dengan harga4500 6500 ( harganya udah naik ), disini harganya bisa beberapa kali lipat, kecuali kamu kuliahnya di irak atau arab saudi yang harganya murah. Terus biaya hidup di luar negeri itu agak mahal( atau mahal banget) dan tentunya kamu harus akrab sama harga-harga barang yang bukan dihargai seribu atau 100.000, tapi bisa jadi 20 bath, 5 ringgit, 10 dollar, atau seratus juta dollar zimbabwe
Biasanya (atau semuanya ya?) tiga hal itu adalah hal yang diinginkan oleh calon calon mahasiswa dari sabang sampai merauke. Dan tentunya mereka harus lulus SMA dulu biar dapat bangku kuliah. Dan adalah hal yang wajar jika perebutan bangku kuliah bisa seketat dan seheboh perebutan bangku anggota DPR dari tahun ke tahun. Kuliah dalam pengertian banyak orang adalah suatu kebanggaan bagi keluarga dan si mahasiswa itu sendiri. Tapi kebanggaan itu cuma berlangsung 3 hari pasca lulus tes masuk universitas, sisanya mereka harus kuliah dan belajar lagi untuk lulus dan diwisuda
Ini bangku DPR |
Ini bangku kuliah |
Tapi saudara-saudara (sok heroik ngomongnya), ke luar negeri ga segampang kamu keluar dari rumah cuma untuk beli jajan di warung depan rumah kamu terus balik lagi. Butuh kesabaran dan ketangguhan jiwa men! Apalagi kalau kamu orangnya ga biasa ditnggal mama papa kamu, dan sekarang kamu yang ninggalin mereka gimana coba? Dan kuliah itu bukannya secepat pesantren kilat yang cuma seminggu (tapi kalau ada kampus yang cuma seminggu terus diwisuda enak juga sih :P) Tapi minimal 4 tahun dan maksimal 7 tahun( kalau kuliahnya ga selesai-selesai,kamu cuma dikasi waktu segitu buat namatin kuliah kamu).
Tapi kuliah ke luar negeri itu ga semurah kuliah di Indonesia. kalau di Indonesia kamu masih bisa beli bensin dengan harga
Beginian uangnya cuma bisa beli telor ayam 3 biji doang
Tapi jangan putus asa kawan-kawan (puitis banget), banyak universitas yang menawarkan kuliah di luar negeri dengan gratis dan bukan banyak, tapi banyak sekali di dunia ini kampus yang menawarkan begituan.Tapi harus cermat juga ya, jangan sampai salah pilih kampus. Kalau kamu cermat menerawang isi internet, kamu bakal ngedapetin banyak situs yang menawarkan beasiswa ke luar negeri dengan gratis
Kuliah di luar negeri, bukan siapa takut, tapi siapa yang berani?
Kuliah di luar negeri, bukan siapa takut, tapi siapa yang berani?
Komentar
Posting Komentar