Soi 7 Bangkok : Untuk Para Pencari Makanan Halal di Thailand

Ada kalanya ketika blogger berada di Bangkok khususnya yang muslim, untuk bisa mengunjungi salah satu gang kecil yang berada di jalan petchburi ini. Soi 7 namanya atau biasa disebut soi jet, adalah sebuah gang yang di dalamnya banyak komunitas muslim sehingga mereka juga berjualan banyak makanan halal di sana. Sistem jalan di Thailand dibedakan menjadi jalan utama (thanon) dan gang kecil (soi) sehingga biasanya satu jalan bisa punya puluhan soi di kiri kanan jalan tersebut.

Walaupun kita mengenal Bangkok sebagai sebuah kota yang mayoritas beragama buddha, tetapi ada sedikit komunitas muslim yang berada di sini. Memang sebagian besar orang islam di Thailand berada di selatan Thailand yang berbahasa melayu logat kelantan. Mengapa ada komunitas muslim yang berada di Bangkok? Karena dulu sejarahnya mereka adalah para imigran yang berasal dari kerajaan patani. 200 tahun yang lalu, kerajaan siam berperang dengan kerajaan patani. Patani kalah lalu Siam punya kebijakan untuk membagi-bagi kekuatan pasukan patani ke beberapa daerah agar mereka tidak bersatu lagi. Jadi sebagian besar orang-orang muslim yang berada di Bangkok adalah para prajurit. Akan tetapi, di zaman sekarang kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang dan pekerja kantoran.

Di soi 7 kita bisa menemukan banyak sekali jenis makanan yang halal di Bangkok. Kebanyakan makanan mempunyai rasa dan tekstur yang sama seperti makanan di Malaysia misalnya yang penuh dengan santan dan bumbu kari. Tetapi juga mereka bisa memasak masakan Thailand juga seperti Tom Yum Gung atau pun Som Tam yang biasa di kenal sebagai salad papaya. Biasanya jenis makanan yang ada di sini ada dua jenis: yang harus dipesan dulu atau yang sudah dimasak, jadi kita langsung membeli makanannya. Untuk makanan yang sudah jadi, biasanya mereka akan menyiapkan dalam per porsi plastik misalnya seharga 40 baht atau sekitar 15.000 per bungkus. Selain itu mereka juga sering menjual sate sosis ataupun sate ayam dan sapi dengan harga 7-15 baht per tusuk. Satu tusuk sate bakso biasanya ada 4 sampai 5 buah bakso. Yang cukup unik dari bakso ini adalah kita bisa memilih mau bakso tendon sapi atau daging sapi dengan harga yang sama. Ada kalanya mereka juga memasak sop buntut atau mengoreng tendon ayam.

Untuk masalah bahasa jangan khawatir, karena biasanya di Soi 7 ini kebanyakan dari mereka bisa berbahasa melayu logat kelantan. Pada umumnya mereka paham bahasa malaysia jadi bagi pembaca yang tidak biasa berbahasa melayu, bisa nonton upin ipin sebagai referensi, atau bisa pasang astro di rumah (bukan maksud promosi lho..)

Selain itu, di Soi 7 ini kita akan menemukan banyak sekali orang muslim yang berasal dari banyak negara seperti afrika, india, pakistan, iran, dan tentu saja orang Indonesia dan Malaysia. Terkadang bila kita shalat jumat di Soi 7, kita akan menemukan banyak orang yang berbaju batik. Mereka umumnya adalah staf-staf KBRI yang memilih untuk jumatan di sana.

Bagi pengunjung yang berada di Soi 7 saat bulan Ramadhan, Masjid di Soi 7 juga membuat buka puasa bersama setiap harinya. Kita akan duduk berempat untuk berbuka puasa dan di depan kita ada tampah besi yang berisi buah, martabak, kue kecil, dan tentu saja kurma kering atau tamar sebagai teman berbuka. Berbuka di sini diawali dengan dzikir bersama hingga menunggu waktu berbuka tiba. Setelah berbuka, kita akan shalat maghrib dan akan makan malam. Akan ada sekitar 300 orang yang mengantri jadi usahakan jika kita ingin makan nasi, kita langsung turun ke bawah dan ambil lauknya dulu. Kok lauknya dulu? Karena lauk yang disediakan biasanya akan langsung habis dengan cepat, jadi lebih baik kalau kita amankan lauk yang kita inginkan dulu baru ambil nasi. Kemudian, di sini juga ada eskrim dan kue seperti canai untuk penutupnya. Setelah itu, ada shalat isya dan tarawih berjamaah berjumlah 23 rakaat di sini, dan biasanya ada yang akan pulang setelah selesai 8 rakaat. 

Komentar