Mengapa Hidup di Thailand?

Tinggal di negeri gajah putih ini adalah sebuah tantangan baru bagi orang Indonesia. Mulai dari bahasa, makanan, dan tata krama yang agak berbeda membuat banyak orang berpikir dua kali untuk tinggal di luar negeri. Sebagai orang Indonesia, sebagian besar kita memilih untuk tinggal di negeri berbahasa inggris atau berbahasa melayu seperti malaysia atau AS misalnya. Akan tetapi, ada juga orang yang mampu bertahan di negeri-negeri non bahasa inggris misalnya seperti korea selatan, jepang, dan juga thailand.

Tentu ada banyak sekali pertanyaan ke mereka yang berani memulai karir atau studi di negara ini. Apalagi sebagai muslim, ada banyak sekali tantangan yang dihadapi, mulai dari makanan, cara berpakaian, dan juga sikap kita saat bergaul dengan teman-teman asli thailand. Tentunya tidak terlalu bermasalah bagi non-muslim, tetapi masih ada juga hal-hal baru yang tidak biasa di sini.

Sebagai gambaran, ada sekitar 1000 warga Indonesia yang tinggal di bangkok. Ini ada konsentrasi warga Indonesia terbanyak dibandingkan dengan 76 provinsi Thailand lainnya. Konsentrasi terbanyak kedua berada di provinsi selatan Thailand seperti Yala, Narathiwat, dan Pattani yang notabene penduduknya mampu berbahasa melayu dialek kelantan. Perbandingannya, ada 3.000.000 lebih warga indonesia yang tinggal di malaysia.

Bahasa ialah satu tantangan utama di sini. Banyak sekali warga asing yang tinggal di Thailand. Mereka biasanya tinggal di Bangkok karena alasan bisnis dan pekerjaan. Bangkok sedikit lebih mudah bagi mereka, karena banyak orang Bangkok yang bisa bahasa inggris. Tapi, tidak sedikit di antara mereka yang sudah bisa berbahasa Thai dengan lancar.

Ada beberapa alasan mengapa hidup di Thailand adalah sebuah pilihan.

Pertama, faktor gaji yang mumpuni dan biaya hidup yang terbilang murah adalah salah satu faktor orang Indonesia yang berada di sini. Jika tidak tinggal di Bangkok, biaya hidup di sini terbilang murah. Selain itu, gaji yang ditawarkan lebih banyak 2 kali lipat. Sebagai gambaran, lulusan baru universitas atau fresh graduates biasanya diberikan gaji 15.000 baht atau setara 6.500.000 rupiah per bulannya. Tentunya jika dikurangi dengan biaya tempat tinggal, mungkin masih ada sisa uang sekitar 6000-8000 per bulannya untuk biaya makan.

Kedua, akses bahasa dan penduduknya. Thailand mempunyai catatan pariwisata yang luar biasa. Hal ini disebabkan oleh kemudahan akese komunikasi ke bahasa inggris dan juga penduduk lokal yang ramah. Tingkat individualisme Thailand lebih tinggi dari Indonesia. Mereka akan menolong jika diperlukan, tetapi jarang menyapa jika tidak kenal sama sekali. Hal ini akan dibahas lebih lanjut. Akan tetapi, karena jarang sekali adanya penipuan terhadap turis, banyak orang asing yang memutuskan tinggal di Bangkok. Mereka pada umumnya tinggal di area-area tertentu untuk setiap negaranya. Layaknya di ghetto, mereka tinggal dan membangun peradaban mereka dengan bahasa mereka di banyak pamflet.

Ketiga, kesempatan jalan-jalan. Setiap tahunnya, ada sekitar 10 juta turis yang datang ke Thailand. Dengan hal ini, banyak mahasiswa dan masyarakat yang memanfaatkan waktu mereka di Thailand untuk berjalan-jalan di negara ini. Alasan ketiga ini sebenarnya juga adalah alasan umum.

Komentar