Sulitnya Bahasa Thai bagi Lidah Tak Bernada - Bagian 1 (Dasar)

Kalau boleh dibilang, satu bahasa asing yang sangat baru bagi kita sudah sangatlah sulit. Mulai dari kosa kata yang berbeda, tata bahasa yang tidak sama, sampai penggunaan ekspresi yang sangat janggal di telinga kita. Tapi itulah bahasa, mengalir begitu saja seperti air sungai, membawa kita terlena dengan karya seni yang dihasilkan olehnya. Ada banyak orang di dunia ini yang bahasa yang beragam. Mulai dari bahasa yang sangat sederhana, hingga bahasa yang menggabungkan 4 konsonan sekaligus seperti bahasa Jerman dan Rusia. Juga tidak ketinggalan bahasa dengan panjang pendek seperti bahasa arab atau belanda.

Nah, kita sering dibikin pusing dengan bahasa baru. Apalagi, kalau ada satu kata yang tulisannya sama, tapi artinya bisa berbeda tergantung nada. Nada? Memangnya kelas vokal? Bukan, nada ini maksudnya adalah intonasi, tekanan, atau tinggi rendahnya sebuah lafaz yang kita ucapkan. Pusing? Bagi saudara kita yang bisa berbahasa yang bernada, bahagialah kalian, karena telinganya sudah lebih awas dengan perbedaan nada suatu kata. Saya pernah mengatakan satu kata dengan 2 nada yang berbeda, dan orang awam tidak ada yang tahu nada yang kedua seperti apa.

Bahasa Thai sendiri sebenarnya sederhana, tanpa 16 tenses seperti bahasa inggris, tanpa kata kerja yang berubah mengikut subjek seperti bahasa arab, tanpa imbuhan seperti bahasa melayu atau indonesia. Tapi... ada tapinya, bahasa Thai punya nada.

Nada. Bagi masyarakat Thai, mereka bisa tahu siapa sih yang bukan orang Thai dengan hanya menebak nada dan logatnya. Kalau logat mungkin bisa bermacam-macam, apalagi dengan sukunya yang beragam. Layaknya logat madura atau batak, bahasa Thai juga punya logat, tapi tidak akan dibahas di sini. Saya punya banyak teman yang bisa bahasa Thai, tapi dengan nada yang kadang tidak sesuai standar. Memang permasalahan nada ini adalah momok baru bagi mereka yang baru tiba di Thailand. Bukan hanya hurufnya yang sudah lain, nada dan kosakatanya pun menambah tantangan. Semua orang bisa menghafal kamus, tapi butuh penjiwaan untuk bisa menguasai 5 nada dasar bahasa Thai. Kalau 5 itu sudah dianggap banyak, masih ada vietnam yang katanya nadanya sampai 6.

Bagi kalian yang pernah belajar bahasa mandarin, nadanya tidak terlalu beda dengan bahasa Thai. Hanya dibutuhkan kelincahan lidah untuk beradaptasi. Terlebih bagi yang bisa bahasa kanton, wah akan lebih gampang lagi.

Ada banyak sekali video di YouTube yang mengajarkan cara mengeluarkan bunyi nada yang benar. Mengajar nada bagi mereka yang tidak pernah mementingkan nada sangat rumit. Tidak semua orang bisa dalam langkah pertama, mereka perlu setidaknya mendengarkan lebih banyak lagi nada yang sama dari mulut orang yang berbeda-beda. Apalagi bagi orang barat, biasanya akan lebih sulit karena biasanya mereka punya huruf h tersembunyi di sela-sela konsonan, mishalnya shepherthi ini.

Saya punya trik untuk menguasai 5 nada bahasa Thai. Tidak dengan lagu (karena nadanya sudah agak melenceng), tapi dengan film. Dengarlah sebuah nada atau satu kata spesifik dari 10 orang yang berbeda. Dari intonasi suara-suara yang ada, tariklah sebuah nada yang pasti familiar denga telinga kita. Mungkin tidak hanya 1 kata, bisa jadi perlu lebih dari 20 kata dengan nada yang sama agar pelafalan kita sudah mantab.

Komentar