Sulitnya Bahasa Thai bagi Lidah Tak Bernada - Bagian 3 (Ujung)

Mengapa ada orang yang mampu melakukan acting dengan sempurna? Mengapa ada penyanyi yang suaranya fals dan ada yang merdu?

Semua itu ada karena adanya penjiwaan dalam diri mereka.

Siapapun yang belajar seni, penjiwaan adalah bagian yang tidak akan terpisahkan dari diri mereka masing-masing. Seni adalah ekspressi dari segala pemikiran manusia yang ada. Penegasan ekspressi mereka inilah yang dituangkan ke dalam macam-macam media seperti lagu, sastra, dan tarian. Segala seni butuh penjiwaan. Tidak hanya bagi pembikin karya seni saja, tetapi para pengamat seni juga perlu memiliki semacam jiwa ataupun pemikiran seni yang sepadan dengan peseni yang ada. Di sini nampak jelas jika penjiwaan memiliki sebuah kekuatan khusus yang sangat membantu penguasaan berbahasa asing.

Dalam bahasa Thai, diperlukan penjiwaan dalam memahami nada yang ada, dan juga kapan harus menggunakan intonasi tersebut. Banyak sekali orang yang bisa berbahasa Thai, tetapi tidak memiliki keluwesan dalam menggunakan intonasinya. Bahkan terkadang, intonasi yang digunakan bisa terbalik-balik. Ada juga yang bisa berbahasa Thai dengan lancar karena adanya faktor pembiasaan, misalnya seperti mendengar film Thai, mempunyai teman orang Thai, dan sebagainya. Faktor pembiasaan dapat membantu banyak seseorang yang belajar bahasa agar bisa menguasai teknik intonasi yang pas dengan penutur asli bahasa tersebut. Akan tetapi, teknik pembiasaan biasanya agak sulit diperoleh karena kita harus belajar di lapangan, tanpa persiapan yang memadai. Akan tetapi, memori dan teknik intonasi yang kita peroleh akan melekat terus di kepala karena pengalaman yang ada.

Teknik penjiwaan bahasa Thai bisa diperoleh dengan cara bercakap-cakap dengan orang Thai, atau dengan mendengar pun, kita bisa mencoba menangkap seperti apa cara melafalkan sebuah nada dengan intonasi tertentu. Sebagai info, nada bahasa Thai tidaklah kaku, kadang bisa saja nada yang ada berubah seiring intonasi. Akan tetapi, perlu diketahui perubahan nada ini tidak sesignifikan yang dipikirkan, ada batas-batas tertentu. Disinilah perlunya teknik penjiwaan, agar kalimat yang ingin diucapkan terdengar layaknya orang Thai asli.

Jika sudah menguasai 5 nada bahasa, maka disarankan untuk selalu mendengar audio bahasa Thai, agar nada yang sudah diucapkan tetap mantap dan tidak goyah.

Komentar