Gimana rasanya kuliah? - part 2
Kali ini kita akan membahasa gimana sih rasanya kuliah itu secara lebih detail lagi. Tapi berhubung yg nulis ga kuliah di indonesia, jadi kalian bisa lihat gimana sistem di luar negeri(ya hitung2 referensi lah).
Kuliah di luar negeri mungkin di kebanyakan pikiran orang bermakna orang kaya dan banyak uang. Bukan, ga perlu banyak uang untuk kuliah di luar negeri. Cuma butuh bahasa inggris sama nilai yg bagus kok. itu aja? terus tiket pesawat, visa, dan seabrek dokumen lainnya kak ? (anggaplah yg nulis senior kalian ya B-)). Y-a udah pasti yg itu perlu duit, masa pake uang monopoli?
Kok cuma perlu bahasa inggris sama nilai bagus? Kok yg lainnya ga? karena kita bukan sekedar kuliah ke luar negeri, tapi juga berburu beasiswa ke luar negeri. Dan seperti biasa, nilai TOEFL harus bagus, nilai SMA atau kuliah harus ga bikin malu, dan satu hal yang jadi rukun pertama(kalau ada ibadah nyari beasiswa, pasti ini rukun wajibnya). Apa itu? NIAT. Niatin dulu kalau mau ke luar negeri. Kan mana ada orang yang asal-asal mencet di website pemesanan tiket terus ...terusan tanpa ada tujuan. Gitu juga dengan kalian, kalau ada niat, pasti ada jalan.
Tapi yang jelas, untuk urusan dokumen dan kawan2 nya, kalian ga perlu cemas. Biasanya udah termasuk dalam beasiswa. Dan juga selama di luar negeri, pastikan kita udah tau mau kemana aja dan ngapain aja. Karena di luar negeri itu kita sendiri. Kok sendiri? Orang2 bule itu bukan orang? Bukan gitu, mereka juga orang, tapi karena beda budaya, kemungkinan besar mereka bersikap acuh sama kita. Coba aja lihat2 di google tentang kasus ini.
Terus kalau sendiri gimana? Tenang, untuk masalah kayak gini, kita perlu mencari kawan. Ga kayak di indonesia yang serba ramah, di luar negeri ga gitu. Kita ga ada kawan atau orang sebangsa di sana yang ditemukan dengan mudah. Solusinya? Cari mahasiswa Indonesia disana juga. makanya kalau ada beasiswa, jangan cuma pergi sendiri, ajak2 dong :)
Gitu aja penjelasan hari ini, mungkin untuk hal2 lain seperti makanan, kegiatan, ibadah, dan hal- hal personal lainnya bisa ditanyakan ke pembuat blog ini, lihat aja profilnya di sudut kanan atas.
- Penulis adalah mahasiswa Indonesia yang
menerima beasiswa GMS (Greater Mekong Subregion)
untuk kuliah di universitas Mae Fah Luang, Chiang Rai
Thailand.
Sumber Gambar:
http://jermandes.files.wordpress.com/2012/07/passport.jpg
http://saidnazulfikar.files.wordpress.com/2006/08/alazhar1.jpg
http://static.panoramio.com/photos/large/19449345.jpg
Kuliah di luar negeri mungkin di kebanyakan pikiran orang bermakna orang kaya dan banyak uang. Bukan, ga perlu banyak uang untuk kuliah di luar negeri. Cuma butuh bahasa inggris sama nilai yg bagus kok. itu aja? terus tiket pesawat, visa, dan seabrek dokumen lainnya kak ? (anggaplah yg nulis senior kalian ya B-)). Y-a udah pasti yg itu perlu duit, masa pake uang monopoli?
 |
| Sekedar gambaran kampus di Asia |
 |
| Al-Azhar, Mesir |
Kok cuma perlu bahasa inggris sama nilai bagus? Kok yg lainnya ga? karena kita bukan sekedar kuliah ke luar negeri, tapi juga berburu beasiswa ke luar negeri. Dan seperti biasa, nilai TOEFL harus bagus, nilai SMA atau kuliah harus ga bikin malu, dan satu hal yang jadi rukun pertama(kalau ada ibadah nyari beasiswa, pasti ini rukun wajibnya). Apa itu? NIAT. Niatin dulu kalau mau ke luar negeri. Kan mana ada orang yang asal-asal mencet di website pemesanan tiket terus ...terusan tanpa ada tujuan. Gitu juga dengan kalian, kalau ada niat, pasti ada jalan.
 |
| Paspor dan visa, komponen penting |
Tapi yang jelas, untuk urusan dokumen dan kawan2 nya, kalian ga perlu cemas. Biasanya udah termasuk dalam beasiswa. Dan juga selama di luar negeri, pastikan kita udah tau mau kemana aja dan ngapain aja. Karena di luar negeri itu kita sendiri. Kok sendiri? Orang2 bule itu bukan orang? Bukan gitu, mereka juga orang, tapi karena beda budaya, kemungkinan besar mereka bersikap acuh sama kita. Coba aja lihat2 di google tentang kasus ini.
Terus kalau sendiri gimana? Tenang, untuk masalah kayak gini, kita perlu mencari kawan. Ga kayak di indonesia yang serba ramah, di luar negeri ga gitu. Kita ga ada kawan atau orang sebangsa di sana yang ditemukan dengan mudah. Solusinya? Cari mahasiswa Indonesia disana juga. makanya kalau ada beasiswa, jangan cuma pergi sendiri, ajak2 dong :)
Gitu aja penjelasan hari ini, mungkin untuk hal2 lain seperti makanan, kegiatan, ibadah, dan hal- hal personal lainnya bisa ditanyakan ke pembuat blog ini, lihat aja profilnya di sudut kanan atas.
- Penulis adalah mahasiswa Indonesia yang
menerima beasiswa GMS (Greater Mekong Subregion)
untuk kuliah di universitas Mae Fah Luang, Chiang Rai
Thailand.
Sumber Gambar:
http://jermandes.files.wordpress.com/2012/07/passport.jpg
http://saidnazulfikar.files.wordpress.com/2006/08/alazhar1.jpg
http://static.panoramio.com/photos/large/19449345.jpg
Komentar
Posting Komentar