Review Film Remaja Thailand : Hormones The Series

Jika ada kata film remaja, yg terbayang pada benak kita adalah sebuah film romantis yang dimana banyak adegan mesra dan sering terdapat adegan pukul-pukulan atau hinaan di muka umum. Senormalnya seorang remaja, cinta dan rasa kemesraan merupakan kesenangan tersendiri bagi mereka, baik yang jatuh cinta maupun yang sudah memiliki pasangan. Fenomena tersebut yang ada di kalangan remaja dilirik oleh produsen sinetron untuk dijadikan sebuah tontonan yang menarik banyak mata di seluruh Indonesia. Tontonan tentang film rermaja sering dijadikan bak kereta api juga; episodenya bersambung-sambung sampai ceritanya tidak karuan.

Beberapa waktu yang lalu ada sebuah postingan di kaskus mengenai perbedaan sinetron Thailand dan Indonesia. Perbedaan disini membahas sebuah film remaja dari segi berpakaian, inti cerita, konflik, dan nilai-nilai keseharian dan budaya masyarakat Thai. Dari segi film remaja Indonesia, cara berpakaiannya tidak sesuai dengan aturan yang ada di sekolah. Banyak sekali film yang menampilkan siswa SMA atau SMP yang tidak berpakaian sesuai peraturan sekolah. Hal yang membuat prihatin adalah mereka pula yang menjadi pemeran utama. Dengan demikian bisa dilihat jika tokoh utama di sinetron seperti itu, maka di kehidupan nyata para remaja yang ada akan juga mencontoh hal yang tidak baik ini.

Bandingkan dengan sinetron Thailand, meskipun ceritanya agak berani, tetapi hal -hal yang ditampilkan tersebut memang terjadi di kalangan masyarakat mereka. Ada juga beberapa kasus di film ini yang juga terjadi di kalangan siswa maupun mahasiswa. Dari segi berpakaian, mereka lebih rapi dan tidak berlebihan seperti sinetron kita. Ada adegan di hormones the series episode 2 dimana ada guru yang menyuruh siswanya untuk memasukkan baju ke dalam celananya dengan rapi. Hal ini tidak sering terlihat di sinetron Indonesia.

Hormones The Series adalah seri film remaja Thailand yang didasari oleh film utamanya yaitu Hormones. Pada season 1 nya, hanya ada 13 episode plus 1 episode tentang keseharian pembuatan film ini. Di youtube kita bisa melihatnya dengan kualitas yang lumayan bagus. Mengenai subtitile tidak perlu khawatir, karena banyak pembuat subtitle dalam bahasa inggris atau bahasa Indonesia sudah ada di youtube. Sejauh ini, pembuat subtitle bahasa inggris untuk Hormones The Series yang pertama adalah akun Sai Fon. Terjemahannya bagus dan sesuai dengan alur cerita dan emosi pemainnya.

-- Update 13 Juni 2016 --

Akun Sai Fon sudah ditutup karena pelanggaran hak cipta, akan tetapi biasanya GTHchannel, akun resmi untuk Hormones selalu mengunduh video untuk satu season dan biasanya tidak lama akan ditutup setelah semua seri untuk di televisi sudah diputar.

Film ini mengambil kejadian bagaimana kehidupan siswa SMA di Thailand. Selain kehidupan siswanya disana, film ini juga bertujuan mengenalkan budaya Thai walaupun tidak sangat kental. Nilai yang agak kuat disini adalah budaya dan stereotype orang Thai dalam berbicara, berteman, atau dalam mengatasi konflik.

Satu hal yang menarik disini adalah kejadian dalam film yang diset natural atau tidak berlebihan. Peristiwa yang ada di film ini sudah pernah terjadi di kehidupan nyata dan menjadi bagian dari masalah remaja Thailand. Jarang sekali di film ini ada adegan perkelahian yang tidak wajar karena memperebutkan pacar kecuali di episode 5 dalam seri ini. Selebihnya hanya sebatas pertemanan, ketahuan menyontek, keintiman sejenis yang sudah menjadi lumrah di Thailand, atau sekedar masalah konflik keluarga.

Di episode bonus yaitu episode 14, ada komentar-komentar dari beberapa pakar dan juga pendapat dari guru, orangtua murid, dan murid Thai sendiri. Walaupun hanya 14 episode pertama, Hormones The Series ini juga mendapat popularitas ke banyak negara di ASEAN dan dunia.

Referensi:


Mau tau PERBEDAAN SINETRON REMAJA THAILAND DAN INDONESIA? Cek gan
http://www.kaskus.co.id/thread/53381ae1ffca174b518b4570/mau-tau-perbedaan-sinetron-remaja-thailand-dan-indonesia-cek-gan


Sai fon
http://www.youtube.com/channel/UCEcFxR2BsjDYG69r9di4tOw





Komentar