Kerikil dan Sebaskom Air

Andaikata hidup kita diumpamakan seperti sebaskom air, dan kemudian ada sebuah kerikil yang jatuh kedalamnya, apa yang akan terjadi? Maka baskom itu akan bergoyang-goyang dan menimbulkan riak-riak air. Bagi banyak orang, itu hanyalah hal sederhana. Tetapi, jika kita cermati, hal ini adalah refleksi dari perjuangan hidup kita. Baskom air adalah hidup kita, dan air di dalamnya adalah cerminan dari alur hidup kita selama ini. Layaknya air dalam baskom yang stabil, tenang, tidak banyak bergerak atau malah tidak bergerak sama sekali, banyak sekali orang-orang di luar sana yang bersifat seperti air ini. Orang yang menginginkan hidup yang sederhana, datar, atau bisa dibilang "mengikuti arah angin", yang artinya banyak orang di dunia ini yang tidak bersifat dinamis.

Kembali ke baskom berisi air. Baskom ini ditempatkan di sebuah lapangan luas, dengan 7 miliar baskom lainnya. Baskom-baskom itu mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan ketinggian yang berbeda juga. Suatu ketika, kerikil akan jatuh ke tiap baskom. Dan tentu saja tiap baskom akan bergetar dan menimbulkan riak air. Tetapi, coba kita lihat, apa yang terjadi setelah itu?

Genangan air dalam baskom itu akan kembali menjadi tenang dan stabil, seolah-olah tidak ada apapun yang jatuh ke atasnya. Tetapi, kini baskom itu memiliki satu benda baru; batu kerikil yang baru saja di jatuhkan ke atasnya. Sekarang, ada sebuah kerikil lagi yang jatuh ke baskom itu. Mungkin bukan satu, tapi 8 buah sekaligus jatuh ke dalam baskom itu, menembus genangan air yang baru saja kembali tenang.

Air dalam baskom akan beriak kembali. Baskomnya akan bergetar-getar hebat dan bisa jadi air dalam baskom akan tumpah sedikit. Tetapi setelah itu, apakah air dalam baskom akan terus-terusan beriak? Tidak. Air dalam baskom perlahan-lahan akan kembali stabil dan tenang, dengan 9 buah kerikil di dalamnya.

Apa yang bisa kita pelajari dari hal ini? Sederhana saja. Umpamakan hidup kita adalah baskom, air menjadi pengalaman kita, dan kerikil adalah tantangan untuk kita. Banyak orang yang mengatakan "hidup adalah tantangan", tetapi berapa banyak yang menanyakan apa yang terjadi sesudah tantangan itu terjadi? Sama halnya seperti kerikil dalam baskom. Ketika air dalam baskom beriak atau membentuk gelombang kecil, sebenarnya itu adalah proses dalam diri kita. Kita sedang dibentuk melalui hal-hal yang tidak stabil karena sebuah kerikil. Kemudian, pengalaman kita membiasakan diri dengan satu kerikil kecil ini sampai pengalaman kita mengalahkan tantangan ini.

Di sekitar kita, mungkin ada jutaan orang yang mempunyai ribuan kerikil di dalam baskom mereka. Apakah kita berniat menambah satu kerikil lagi?

Komentar